Resiko Bila Sering Melakukan Operasi Caesar


Resiko Bila Sering Melakukan Operasi CaesarOperasi caesar atau sectio caesarea merupakan suatu prosedur pembedahan atau operasi untuk melahirkan janin dengan cara membuka dinding perut dan dinding uterus.  Pada masa sekarang sectio caesarea jauh lebih aman dari pada dulu dengan adanya antibiotika, tranfusi darah, teknik operasi yang lebih sempurna dan anestesi yang lebih baik.

Persalinan dengan operasi caesar ini tidak disarankan pada ibu yang masih mampu melahirkan secara normal, kemampuan ibu melahirkan normal dipengaruhi oleh kesehatan selama kehamilan dan keadaan janin menjelang persalinan.

Mengingat operasi caesar adalah metode pembedahan yang dilakukan pada perut dan untuk mengurangi resiko sayatan yang dialami oleh wanita yang telah melahirkan caesar maka ada baiknya untuk membatasi persalinan caesar.


BACA:  Antibiotika Kombinasi dan Perdarahan Pada Kehamilan Muda

Beberapa ahli medis menyarankan bahwa operasi caesar sebaiknya dibatasi, ibu hamil disarankan tidak melakukan operasi caesar lebih dari tiga kali, hal ini untuk memperkecil kemungkinan terjadinya pengaruh buruk dari operasi caesar.

 

Operasi caesar yang berulang-ulang hingga mencapai 4 kali opeasi caesar pada ibu hamil akan meningkatkan resiko pengangkatan rahim atau dikenal dengan istilah histerektomi, sedangkan bagi ibu hamil yang melakukan persalinan mencapai 5-6 kali akan meningkatan  resiko transfusi darah. Selain itu operasi caesar yang dilakukan berulang-ulang akan memungkinkan timbulnya beberapa komplikasi.

BACA:  Tips Menyusui Bayi Pasca Operasi Caesar

Di bawah ini ada empat resiko bila melakukan operasi caesar yang berulang :

1.   Gangguan pada bagian perut

Sama halnya dengan operasi pembedahan yang dilakukan pada bagian perut, operasi caesar yang berulang ulang akan menimbulkan adhesi, yaitu timbulnya ketidaknyamanan sampai rasa sakit pada bagian perut.

2.   Kondisi pecah rahim

Kondisi pecah rahim berhubungan dengan bekas luka di dalam rahim yang masih rentan robek. Sehingga meningkatkan resiko kematian bayi hingga 10 kali lebih besar.

3.   Plasenta previa

Dengan melakukan operasi caesar yang berulang ulang, maka membuat plasenta yang dekat dengan rahim sehingga meninggalkan resiko keguguran dan pendarahan yang mengakibatkan wanita memerlukan transfusi darah.

BACA:  Resiko Tinggi Bila Melakukan Operasi caesar

4.   Placenta accrete

Pada bekas luka caesar yang terjadi maka dapat meningkatkan resiko terjadinya plasenta yang menempel di dinding rahim. Sehingga kemungkinan akan terjadi kerusakan rahim atau pendarahan.

Dengan demikian bagi anda sebaiknya sangat menjaga kehamilan agar dapat mengurangi resiko terjadinya operasi caesar, apalagi dibkehamilan pertama Anda. Operasi caesar yang berulang ulang hingga mencapai 4-6 kali akan meningkatkan resiko kesehatan yang buruk untuk wanita yang melakukan operasi caesar.

JANGAN LEWATKAN