Pemeriksaan dengan menggunakan velosimetri Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek ultrasonografi dan efek Doppler.
Teknik pencitraan pada Ultrasonografi menggunakan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang terputus-putus (intermitten) yang ditimbulkan dari transduser yang dibuat dari bahan yang mengandung kristal yang kemudian mengubah energi listrik menjadi gelombang suara dengan frekuensi tinggi dan mengubah gelombang pantulannya (echo) menjadi energi listrik.
Jadi tiap kristal pada transduser selain sebagai pengirim gelombang juga sebagai penerima gelombang pantulannya. Gambaran yang diperoleh adalah gambaran dua dimensi yang dihasilkan ketika gelombang pantulan ultrasound ditampilkan pada layar oscilloscope.
Sinyal yang dipantulkan diubah dari gelombang suara menjadi energi listrik. Pada oscilloscope gelombang suara yang dipantulkan akan memberikan gambaran yang lebih terang daripada jaringan yang kurang padat seperti otot, otak, dan lemak.
Efek Doppler ditemukan pertama kali oleh Christian Johann Doppler seorang ahli fisika dari Austria pada tahun 1842 dari pengamatannya bahwa suara yang dihasilkan dari peluit kereta api terdengar makin keras ketika datang dan makin lemah ketika menjauh.
Kemudian teknik ini disempurnakan oleh Nippa pada tahun 1976 sehingga teknik ini dapat memberikan informasi dari struktur yang bergerak.
Pada dekade ini ahli kebidanan berusaha untuk dapat mengukur aliran darah pada janin dan aliran darah uteroplasenta. Untuk mengetahuinya dahulu digunakan teknik yang bersifat invasif dengan cara mengikuti jejak radioaktif.
Pada saat ini dengan berkembangnya teknik velosimetri Doppler, maka untuk mengukur aliran darah janin dan aliran darah uteroplasenta menjadi lebih mudah dan lebih aman karena tidak beersifat invasif.
Efek Doppler yang dijelaskan oleh Frank A. Chervenak dan Steven G. Gabbe didasarkan pada pengamatan bahwa frekuensi sirine dari sebuah ambulans akan berubah ketika datang dan menjauh.
Tinggi rendanya nada dari suara sirine dari sebuah ambulans akan berubah makin tinggi ketika ambulans mendekat dan makin rendah ketika ambulans menjauh.
Hal yang sama akan terjadi pada aliran darah yang memantulkan gelombang suara yang dipancarkan dan kemudian ditangkap lagi oleh transduser ultrasonografi, dimana akan terjadi pergeseran frekuensi yang proporsional terhadap kecepatan aliran darah. Dengan kata lain, frekuensi dari suara yang dipantulkan sesuai dengan kecepatan gerakan sel darah merah.
Jika kecepatan suara pada jaringan adalah konstan, frekuensi transduser diketahui. Jika sudut antara pembuluh darah diperkirakan konstan, perbedaan frekuensi Doppler akan sama proporsinya dengan kecepata aliran darah. Frekuensi yang perdigunakan pada velosimetri Doppler adalah 3 – 5 MHz.