Pendidikan agama, termasuk pendidikan puasa harus dilaksanakan sedini mungkin, yaitu sejak usia balita dan pra sekolah dengan membuat suasana berpuasa di lingkungan hidup anak pada hari-hari puasa.
Pendekatan secara positif untuk mengenalkan puasa kepada anak-anak bisa dimulai pada usia dini dengan menciptakan suasana berbeda dengan hari-hari biasa misalnya dengan mengubah waktu ibu memasak di dapur dari pagi hari menjadi siang atau sore hari, tidak menempatkan makanan matang di meja makan, orang dewasa yang berpuasa menolak ditawari makanan atau minuman.
Setiap orang tua pasti ingin anaknya soleh. Hal ini termasuk saat menjalankan ibadah puasa. Orangtua wajib memiliki strategi khusus agar anaknya tetap ceria meski menjalani puasa.
Untuk menjaga tubuh anak tetap prima, tidaklah sulit. Beberapa langkah sederhana ini bisa dilakukan orang tua agar anak sehat seria meski puasa diantaranya :
- Sediakan makanan segar.
Buat perencanaan menu sahur dan berbuka. Pilihlah makanan berbahan segar dan hindari junk food bagi anak.
- Jauhkan teh, kopi dan soda.
Pastikan Anak minum air 8 – 10 gelas sehari saat berbuka dan sahur agar tubuh terhindar dari dehidrasi. Jika anak minum minuman bersoda dan berkafein, bisa membuat mereka terkena efek diuretik atau sering buang air kecil.
- Perbanyak sayur dan buah.
Menyantap buah dan sayur segar saat sahur dan berbuka, agar akan mendapat asupan serat dan vitamin yang cukup. Makan dengan santai dan perlahan-lahan.
- Olahraga.
Olahraga penting agar sirkulasi oksigen dalam tubuh tetap lancar. Lakukan kegiatan fisik ringan setelah berbuka seperti jalan santai atau olahraga ringan.
- Tidur cukup.
Tidur cukup penting agar tubuh anak mendapatkan energi sehingga sholat malam lebih bugar.
- Jaga imunitas.
Berpuasa merupakan waktu tepat untuk memperbaiki metabolisme tubuh anak agar mereka makin sehat. Agar tetap sehat bugar saat puasa, konsumsilah HDI Kids 3.
