DOKTERANAK.WEB.ID – Sebagai orang tua tentunya kita sering menghadapi beberapa permintaan anak. Ada permintaan yang harus kita terima dan ada pula permintaan yang harus kita tolak.
Untuk permintaan yang kita terima, mungkin tidak banyak teknik yang perlu kita perhatikan saat menyampaikannya. Namun sebaliknya saat kita harus menolak permintaannya, maka ada banyak hal yang kita perlu perhatikan.
Nah, berikut adalah 4 hal penting yang harus Anda perhatikan ketika akan menolak permintaan dari anak-anak Anda:
Menolak dengan alasan
Setiap penerimaan dan penolakan permintaan anak harus diikuti dengan alasan yang jelas. Dari penjelasan tentang alasan ini seorang anak belajar apa, bagaimana dan kapan permintaannya diterima dan ditolak oleh orang tua.
Seperti orang tua yang tidak membelikan ice cream bagi anaknya dengan alasan baru saja sakit pilek dan batuk, maka alasan ini akan mengajari pada anak. Ia tidak akan meminta ice cream setiap kali Ia batuk dan pilek. Sebaliknya anak yang ditolak tanpa alasan apapun, maka suatu ketika ia akan meminta lagi seperti permintaan yang lalu.
Menangguhkan keputusan untuk menolak dan menerima permintaan anak
Beberapa anak kadang meminta sesuatu secara spontan dan tergesa-gesa. Permintaan seperti ini seringkali mendesak dan kurang mempertimbangkan asas manfaat.
Menangguhkan keputusan akan membuat kita cukup mempunyai waktu untuk berfikir di dalam menolak dan menerima dengan alasan yang paling baik.
Di samping itu anakpun akan lebih bisa berfikir logis setelah beberapa waktu, apakah permintaannya betul-betul ia butuhkan atau hanya sekedar permintaan spontan belaka.
Memberi pilihan yang lain
Orang tua dapat menolak permintaan anak dengan cara menawarkan dua atau tiga pilihan barang selain yang dipilih oleh anak. Misalnya anak meminta sepeda motor balap, sementara kita khawatir akan kebiasaannya kebut-kebutan, maka kita dapat menawarkan beberapa jenis sepeda motor yang lain yang agak sporty.
Beberapa pilihan di atas membuat anak merasa tidak terlalu ditolak permintaannya, dengan memberi alternatif pilihan terbatas dari kita. Anak merasa masih mempunyai otoritas untuk memilih walaupun terbatas. Sementara orangtua masih dapat mengatur tingkat bahayanya dengan beberapa alternatif sepeda motornya.
Bertanya kepada anak
Ada seorang Bapak yang pernah diminta oleh anaknya untuk memberikan izin kepadanya naik sepeda motor padahal usianya baru 13 tahun. Ia beralasan tubuhnya cukup besar dan Ia beberapa kali diajari oleh kakak misannya untuk naik sepeda motor. Tentunya dengan tanpa sepengetahuan bapaknya.
Kemudian bapak itu bertanya kepadanya, “Jika abi mengizinkan Mas naik sepeda motor, adakah aturan yang abi harus langgar?” Kemudian Ia diam, karena Ia tahu Bapaknya harus melanggar aturan lalu lintas saat mengizinkannya naik sepeda motor.
***
Semua anak perlu merasakan diterima dan ditolak permintaannya, yang paling penting adalah bagaimana dan mengapa kita menolak dan menerima permintaan tersebut.