Penentuan usia kehamilan pada trimester II paling akurat dilakukan sebelum kehamilan 20 minggu, misalnya melalui pengukuran kepala dan tulang panjang, dengan tingkat kesalahan ± 1 minggu.
Setelah kehamilan 20 minggu variasi pertumbuhan janin semakin melebar, sehingga pengukuran biometri untuk menentukan usia kehamilan menjadi tidak akurat lagi. Pemeriksaan USG serial dengan interval sedikitnya 2 minggu dapat menambah akurasi pemeriksaan.
Berbagai struktur anatomi janin dapat digunakan sebagai biometri untuk menentukan usia kehamilan, seperti diameter biparietal (DBP), lingkar kepala, panjang tulang (femur, tibia, humerus, radius, klavikula), jarak orbita, lebar serebelum, panjang ginjal, dan panjang telapak kaki.
Sebagai pedoman, gunakan bagian anatomi janin yang mudah diperoleh, mudah diukur, dan cukup sensitif dalam menentukan usia kehamilan. Biometri yang cukup mudah diukur dan lazim digunakan adalah DBP, lingkar kepala, panjang femur, dan panjang humerus.
1. Pengukuran Diameter Biparietal dan Lingkar Kepala
Pengukuran DBP dilakukan pada penampang aksial kepala setinggi talamus (bidang transtalamik), karena melalui bidang ini akan diperoleh ukuran DBP yang terbesar.
Pengukuran dilakukan pada jarak biparetal yang terbesar, dari permukaan luar tulang parietal bagian proksimal ke arah permukaan dalam tulang parietal bagian distal (‘luar ke dalam’), tegak lurus falk serebri. Peneliti lai melakukan pengukuran DBP pada permukaan luar tulang parietal bagian proksimal dan distal (‘luar ke luar’).
Pengukuran lingkar kepala dilakukan dengan mengukur DBP ‘luar ke luar’ dan diameter fronto-oksipital (DFO) ‘luar ke luar’. Lingkar kepala = (DBPluar ke luar + DFOluar ke luar)
Alat USG yang dijual sekarang umumnya dilengkapi software yang dapat mengukur lingkar kepala (dan bagian tubuh janin lainnya) dengan cara ellips atau cara tracing.
2. Pengukuran Panjang Femur
Pengukuran dilakukan terhadap diafisis tulang femur yang berada pada posisi horizontal. Bagian epifisis tulang tidak ikut diukur.
Pengukuran panjang tulang humerus dan tulang-tulang panjang lainnya dilakukan dengancara yang sama seperti pengukuran tulang femur.
3. Pengukuran Lingkar Abdomen
Pengukuran dilakukan pada penampang aksialabdomen setinggi hepar, karena melalui bidang ini akan diperoleh ukuran lingkar abdomen yang terbesar.
Pada penampang ini akan terlihat tulang vertebra di bagian posterior, lambung di bagaian lateral, dan penampang aksial vena umbilikial yang letaknya di bagian depan dan agak ke posterior.
Pengukuran lingkar abdomen dilakukan melalui diameter antero-posterior ‘luar ke luar’ dan diameter transversal abdomen ‘luar ke luar’. Penghitungan lingkar abdomen sama seperti penghitungan lingkar kepala, dan dapat juga dilakukan dengan cara ellips atau cara tracing.