Tali pusat bentuknya bergulung dan berada bebas didalam kantong amnion, sehingga panjang tali pusat tidak mungkin dapat diukur melalui pemeriksaan USG.
Selama kehamilan tali pusat akan bertambah panjang, dan mencapai panjang finalnya sekitar 50-60 cm (berkisar antara 22-130 cm) pada kehamilan 28 minggu.
Panjang tali pusat dipengaruhi oleh mobilitas janin. Tali pusat yang panjang dijumpai pada janin yang banyak bergerak, sedangkan tali pusat yang pendek dijumpai pada janin yang kurang bergerak, seperti pada keadaan oligohidramnion.
Tali pusat yang pendek (< 32 cm ) tidak aman untuk persalinan perMiss Vm, sedangkan tali pusat yang panjang ( > 100 cm) dapat menyebabkan terjadinya prolaps, lilitan tali pusat, atau simpul tali pusat. Tali pusat yang pendek sering menyertai kelainan congenital janin, seperti defek dinding abdomen.
Akordia merupakan kelainan berupa tali pusat yang tidak terbentuk atau sangat pendek. Kelainan ini sangat jarang dijumpai, tetapi bersifat letal.
Pada pemeriksaan USG struktur tali pusat sulit terdeteksi dan janin seperti melekat pada plasenta. Akordia sering kali disertai kelainan omfalosel, kelainan pada toraks dan diafragma, deformitas spina, kelainan ekstremitas, dan defek tabung neural.
Diameter tali pusat yang normal sekitar 1-2 cm. tali pusat yang besar ( ≥ 3 cm) tidak selalu abnormal, karena dapat terjadi pada keadaan normal bila jeli Wharton jumlahnya cukup banyak.
Beberapa keadaan abnormal yang dapat menyebabkan tali pusat membesar adalah diabetes mellitus, edema tali pusat (hidrops fetalis, janin mati), hematoma, tumor tali pusat hernia umbilikalis, dan defek dinding abdomen.
Fungsi jeli Wharton adalah sebagai pelindung pembuluh darah umbilical. Jeli Wharton yang sedikit akan menyebabkan striktur pembuluh darah dan mempermudah terjadinya simpul tali pusat.