Bila terjadi pemisahan plasenta tipe sentral, atau tipe biasa, hematoma retroplasenta di percaya mendorong plasenta menuju ke rongga uterus., pertama bagian tengah dan kemudian sisanya.
Dengan demikian, plasenta mengalami inverse dan dibebani oleh hematoma tersebut, kemudian turun,. Karena membrane disekitarnya menempel kaku pada desidua,plasenta hanya dapat turun dengan menyeret membrane secara perlahan-lahan; kemudian membrane-membran tersebut mengelupas bagian perifernya.
Akibatnya, kantong yang terbentuk oleh membrane tersebut mengalami inverse, dan yang muncul divulva adalah amnion yang mengkilap diatas permukaan plasenta atau ditemukan di dalam kantong inversi.
Pada proses ini yang dikenal sebagai ekspulsi plasenta secara mekanisme Schultze, darah dari tempat plasenta tercurah kedalam kantong inverse tersebut dan tidak mengalir keluar sampai setelah ekstrusi plasenta.
Cara ektrusi plasenta yang lain dikenal sebagai mekanisme Duncan, yakni pemisahan plasenta pertama kali terjadi diperifer, dengan akibat darah mengumpul diantara membrane dinding uterus dan keluar dari plasenta. Pada situasi ini, plasenta turun ke Miss V secara menyamping, dan permukaan itu adalah yang pertama kali terlihat divulva.