1. Setelah plasenta terlepas, meminta ibu untuk meneran sambil menarik tali pusat ke arah bawah dan kemudian ke arah atas, mengikuti kurva jalan lahir sambil meneruskan tekanan berlawanan arah pada uterus.
a. Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga berjarak sekitar 5 -10 cm dari vulva.
b. Jika plasenta tidak lepas setelah melakukan penegangan tali pusat selam 15 menit :
- Mengurangi pemberian oksitosin 10 unit I.M.
- Menilai kandung kemih dan dilakukan karteterisasi kandung kemih dengan menggunakan teknik aseptik jika perlu.
- Meminta keluarga untuk menyiapkan rujukan.
- Mengulangi penengangan tali pusat selama 15 menit berikutnya.
- Merujuk ibu jika plasenta tidak lahir dalam waktu 30 menit sejak kelahiran bayi.
2. jika plasenta terlihat di introitus Miss V, melanjutkan kelahiran plasenta dengan menggunakan kedua tangan.
Memegang plasenta dengan dua tangan dan dengan hati-hati memutar plasenta hingga selaput ketuban terpilin. Dengan lembut perlahan melahirkan selaput ketuban tersebut.
- Jika selaput ketuban robek, memakai sarung tangan disinfeksi tingkat tinggi atau steril dan memeriksa Miss V dan serviks ibu dengan seksama. Menggunakan jari-jari tangan atau klem atau forseps disifeksi tingkat tinggi atau steril untuk melepaskan bagian selaput yang tertinggal.