Bila plasenta masi terdapat didalam rahim atau keluar secara tidak lengkap pada jam pertama setelah persalinan, harus segera dilakukan plasenta manual untuk melahirkan plasenta.
Tindakan hanya dianjurkan untuk tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dengan kondisi fasilitas kesehatan yang cukup memadai.
Bila plasenta telah dilahirkan secara lengkap, tetapi masih terjadi perdarahan, Segera berikan suntikan oksitosin. Dilanjutkan denga masse fundus secara sirkular sampai terdapat kontraksi uterus yang adekuat. Keadaan ibu memerlukan pengawasan (tekanan darah, nadi, dan keadaan umum).
Pengosongan kandung kencing mungkin dapat membantu terjadinya kontraksi, terutama pada kasus yang disertai dengan peregangan berlebihan dari kandung kemih yang tidak dapat di kosongkan secara spontan.
Bila perdarahan tidak segera berhenti,terdapat perdarahan yang segar yang menetap, atau terjadi perubahan pada keadaan umum ibu, harus segera dilakukan pemberian cairan secara intravena dan transportasi kefasilitas kesehatan yang sesuai bila tidak memungkinkan pengobatan secara efektif.
Demam merupakan salah satu gejala/tanda yang paling mudah dikenali. Pemberian antibiotika merupakan tindakan utama, disamping upaya pencegahan dengan pemberian antibiotika dan upaya pencegahan dengan persalinan yang bersih dan aman masih merupakan upaya utama.
Dibeberapa negara didapatkan adanya kolerasi antara timbulnya gejala diatas dengan persalinan yang ditolong oleh Dukun Bayi.
Bila mana didapatkan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi maka infeksi oportunistik yang terjadi diantara perempuan dalam kondisi imunosupresi akan menimbulkan masalah khusus dalam pengendalian infeksi.