Peningkatan dan Pemotongan Tali Pusat


https://www.dokteranak.web.id/artikelPeningkatan dan pemotongan tali pusat segera setelah persalinan banyak dilakukan secara luas di seluruh dunia, tetapi penelitian menunjukkan hal ini tidak bermanfaat bagi ibu ataupun bayi, bahkan dapat berbahaya bagi bayi.

Penundaan peningkatan tali pusat memberikan kesempatan bagi terjadinya transfusi fetomaternal sebanyak 20 – 50 % (rata-rata 21 %) volume darah bayi.

Variasi jumlah darah transfusi fetomaternal ini tergantung dari lamanya penundaan peningkatan tali pusat dan posisi bayi dari ibunya (apakah bayi diletakkan lebih tinggi atau lebih rendah dari ibu).


Transfusi berlangsung paling cepat dalam menit pertama, yaitu 75 % dari jumlah transfusi, dan umumnya selesai dalam 3 menit.

 
BACA:  Pemberian Vitamin K Pada Bayi

Penelitian pada bayi dengan penundaan pengikatan tali pusat sampai pulsasi tali pusat berhenti, dan diletakkan pada perut ibunya menunjukkan bayi-bayi tersebut memiliki 32 % volume darah lebih banyak dibandingkan dengan bayi-bayi dengan pengikatan dini tali pusat.

Peningkatan hemoglobin dan hematokrit dan status besi (Fe) mencegah terjadinya anemia pada bayi terutama dalam 2 – 3 bulan pertama.

Pada bayi prematur, penundaan peningkatan tali pusat memiliki manfaat yang lebih besar selain mencegah anemia, yaitu mengurangi risiko perdarahan intraventrikular dan mengurangi kebutuhan transfuse darah.

Komplikasi yang dikhawatirkan akan terjadi, berupa polisitemia dan jaundice tidak terbukti secara bermakna.

BACA:  Jika Bayi Anda Prematur

Penundaan pengikatan dan pemotongan tali pusat selama 2 – 3 menit juga memfasilitasi terjadinya kontak dini antara ibu dengan bayi, di mana bayi diletakkan di atas perut ibu sebelum tali pusat dipotong.

Selain itu, penundaan pemotongan tali pusat sampai pulpasi tali pusat berhenti dapat mengurangi risiko transmisi HIV pada petugas di kamar bersalin, karena mengurangi kemungkinan terjadinya percikan/semprotan darah dari tali pusat.

Penanganan tali pusat di kamar bersalin harus dilakukan secara asepsis untuk mencegah infeksi tali pusat dan tetanus neonatorum.

Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sesbelum mengikat dan memotong tali pusat. Tali pusat diikat pada jarak 2- 3 cm dari kulit bayi, dengan menggunakan klem yang terbuat dari plastik, atau menggunakan tali yang bersih (lebih baik bila steril) yang panjangnya cukup untuk membuat ikatan yang cukup kuat (± 15 cm).

Kemudian tali pusat dipotong pada ± 1 cm di distal tempat tali pusat diikat, menggunakan instrument yang steril dan tajam.

BACA:  Pemeriksaan Untuk Penilaian Awal Kasus Gawat Darurat

Penggunaan instrument yang tumpul dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi karena terjadi trauma yang lebih banyak pada jaringan.

JANGAN LEWATKAN