Manifestasi Kasus Gawat Darurat Dalam Obstetri


https://www.dokteranak.web.id/artikel/Manifestasi klinik kasus gawat darurat tersebut berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas.

1. Kasus perdarahan, dapat bermanifestasi mulai dari perdarahan berwujud bercak, merembes, profus, sampai syok.

2. Kasus infeksi dan sepsis, dapat bermanifestasi mulai dari pengeluaran cairan perMiss Vm yang berbau, air ketuban hijau, demam, sampai syok.


3. Kasus hipertensi dan preeclampsia/eklampsia, dapat bermanifestasi mulai dari keluhan sakit/pusing kepala, bengkak, penglihatan kabur, kejang-kejang, sampai koma/pingsan/tidak sadar.

 

4. Kasus persalinan macet, Lebih mudah dikenal yaitu apabila kemajuan persalinan tidak berlangsung sesuai dengan batas waktu yang normal; tetapi kasus persalinan macet ini dapat merupakan manifestasi rupture uteri.

BACA:  Indikasi dan Kontraindikasi Analgesia Epidural

5. Kasus gawatdarurat yang lain, bermanifestasi klinik sesuai dengan penyebabnya.

Mengenal kasus gawat darurat obstetric secara dini sangat penting agar pertolongan yang cepat dan tepat dapat dilakukan.

Mengingat manifestasi klinik kasus gawat darurat obstetric yang berbeda-beda dalam rentang yang cukup luas, mengenal kasus tersebut tidak selalu mudah dilakukan, bergantung pada pengetahuan, kemampuan daya pikir dan daya analisis, serta pengalaman daya penolong. Kesalahan ataupun kelambatan dalam menentukan kasus dapat berakibat fatal.

Dalam menangani kasus gawat darurat, penentuan permasalahan  utama (diagosis) dan tindakan pertolongannya harus dilakukan dengan cepat, tepat, dan tenang tidak panic, walaupun suasana keluarga pasien ataupun pengantarnya mungkin dalam kepanikan.

BACA:  Plasenta Di Dalam Rahim Setelah Persalinan

Semuanya dilakukan dengan cepat, cermat, dan terarah. Walaupun prosedur pemeriksaan dan pertolongan dilakukan dengan cepat, prinsip komunikasi dan hubungan antara dokter-pasien dalam menerima dan menangani pasien harus tetap diperhatikan.

 

JANGAN LEWATKAN