Eritrosit adalah Komponen Transfusi Darah


https://www.dokteranak.web.id/artikelEritrosit

Eritrosit tersedia dalam bentuk sel darah merah atau darah lengkap. Satu-satunya indikasi pemberian eritrosit adalah untuk meningkatkan daya angkut oksigen pada pasien-pasien anemia dan hipotensi ortostatik sekunder karena kehilangan darah.

Kemampuan daya angkut oksigen yang yang memadai dijumpai pada kebanyakan perempuan dengan hemoglobin (Hb) 7 g/dl, hematokrit (Ht) intravaskular menghasilkan perfusi yang cukup.


Transfuse dengan sel darah merah tetap dilakukan ketika tingkat Hb adalah 7 – 10 gdl, pada kondisi:

 

1. Terjadi perdarahan terus-menerus,

2. Terdapat tanda-tanda penuruan daya-angkut oksigen (paru-paru kronis atau penyakit kardiovaskular) selama pembedahan,

3. Menurunnya eritropoiesis, atau

4. Ketika tranfusi autologous akan digunakan. Setiap unit sel darah merah yang ditransfusi akan meningkatkan Hemoglobin 1 g/dl (dan meningkatkan Hematokrit 1 – 3 %) pada seorang perempuan dengan berat badan 70 kg.

BACA:  Pengambilan dan Penggunaan Darah Autologous

Pengobatan pengganti yang spesifik harus dipertimbangkan sebelum melakukan transfuse, bila anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B12.

Sel darah merah dimampatkan (packed red blood cell) yang dikombinasikan dengan cairan kristaloid (salin normal, ringer asetat) dapat diberikan sebagai pengganti darah lengkap pada hampir semua jenis renjatan perdarahan.

Sel darah merah dimampatkan adalah pengobatan terpilih untuk perdarahan akut. Penggabungan sel darah merah dimampatkan dan plasma segar beku dalam rasio perbandingan 4 : 1, memberi hasil yang sangat memuaskan.

Ketika jumlah kehilangan darah melebihi 25 % dari volume darah merah dimampatkan dan plasma segar beku sangat efektif jika hanya komponen-komponen darah tersebut yang tersedia.

BACA:  Transfusi Darah dan Kriopresipitat Dalam Kebidanan

Sel darah merah dimampatkan dan darah lengkap disiapkan di dalam volume 200 – 250 ml dan 450 ml, yang berisi bahan pengawet citrate-phosphate-dextrose atau citrate phosphate-dextrose adenine-1.

Umur simpan citrate-phosphate-dextrose adalah 21 – 35 hari dan citrate phosphate-dextrose adenine-1 adalah 35 hari.

Sel darah merah dimampatkan biasanya mempunyai Ht 70%, sehingga produk ini mempunyai kekentalan yang relative tinggi.

Jika diperlukan penuangan yang cepat, harus dicampur dengan 200 ml salin normal melalui perangkat infuse Y segera sebelum pemberian.

Ketika penyimpanan lebih dari 24 jam, kedua produk darah tersebut mempunyi sedikit trombosit dan granulosit, serta factor pembekuan darah pun sudah menurun.

BACA:  Fungsi dan Dampak Hormon Pada Masa Kehamilan

Bila terjadi menguntungkan untuk membekukan eritrosit jika tipe darah jarang tersedia atau pemberian autologous akan diperlukan dalam unit yang banyak.

Pembekuan eritrosit dilakukan dengan menambahkan gliserol ke dalam darah yang berumur kurang dari 5 hari.

Sel darah merah dimampatkan itu kemudian dibekukan dan disimpan pada suhu – 80o C selama 3 tahun. Ketika diperlukan, sel-sel itu dicairkan dan dibersihkan.

Karena membutuhkan waktu untuk mencairkan dan membersihkan sel-sel yang membeku, produk ini tidak tersedia di ruang gawat darurat.

Selain itu, karena selama pembersihan menggunakan teknik terbuka, sel-sel harus dibuang jika tidak digunakan dalam waktu 24 jam.

JANGAN LEWATKAN