Anestesia Spinal
Anestesia spinal adalah pilihan utama untuk kebanyakan pasien seksio sesarea berencana dan emergensi. Bupivaksin 1 mg memberi anesthesia untuk 1 – 2 jam, anestetik local yang digunakan untuk anesthesia spinal biasanya dalam bentuk cairan hiperbarik.
Keuntungan anesthesia spinal untuk seksio sesarea adalah mudah, blok yang mantap, dan kinerja cepat. Komplikasi terseringnya adalah hipotensi yang dapat dikurangi dengan pemberian cairan kristoloid 500 – 1.000 ml yang tidak mengandung glukosa pada saat melakukan spinal.
Untuk mencegah kompresi aortokaval, posisi pasien dibuat sedikit miring ke kiri (30 derajat) sampai bayi lahir. Hipotensi yang terjadi diatasi dengan pemberian vasopresor (efedrin, fenilefrin) dan tambahkan cairan kristaloid.
Pada masa lalu keburukan anesthesia spinal adalah tingginya angka kekeraan sakit kepala pascaspinal. Akan tetapi, saat ini dengan menggunakan jarum tumpul (whitacre) atau jarum tajam nomor 27 G atau 29 G, angka kekerapan kurang dari 1 %.
Jika waktunya memungkinkan dokter spesialis anestesiologi harus memastikan dulu apakah blok yang terjadi sudah adekuat atau belum karena beberapa pasien mengalami blok yang tidak adekuat. Bila hal ini terjadi:
1. Lakukan lagi anesthesia spinal
2. Tambahkan infiltrasi anesthesia local
3. Tambahkan analgesia sistemik seperti 50 % N2O atau dosis kecil opioid atau ketamin.
4. Ubah menjadi anesthesia umum endotrakeal.