Anatomik
Defek anatomic uterus diketahui sebagai penyebab komplikasi obstetric, seperti Keguguran berulang, prematuritas, serta malpresentasi janin. Insiden kelainan bentuk uterus berkisar 1/200 sampai 1/600 perempuan. Pada perempuan dengan riwayat Keguguran, ditemukan anomaly uterus pada 27 % pasien.
Studi oleh Acien (1996) terhadap 170 pasien hamil dengan malformasi uterus, mendapatkan hasil hanya 18,8 % yang bisa bertahan sampai melahirkan cukup bulan, sedangkan 36,5 % mengalami persalinan abnormal (premature, sungsang).
Penyebab terbanyak Keguguran karena kelainan anatomic uterus adalah septum uterus (40 -80 %), kemudian uterus bikornis atau uterus didelfis atau unikornis (10 – 30 %).
Mioma uteri bisa menyebabkan baik infertilitas maupun Keguguran berulang. Risiko kejadiannya antara 10 – 30 % pada perempuan usia reproduksi.
Sebagian besar mioma tidak memberikan gejala, hanya yang berukuran besar atau yang memasuki kavum uteri (submukosum) yang akan menimbulkan gangguan.
Sindroma Asherman bisa menyebabkan gangguan tempat implantasi serta pasokan darah pada permukaan endometrium.
Risiko Keguguran antara 25 – 80 %, bergantung pada berat rintannya gangguan. Untuk mendiagnosis kelainan ini bisa digunakan histerosalpingografi (HSG) dan ultrasonografi.