DOKTERANAK.WEB.ID – Cefotaxime digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri. Hal ini juga dapat digunakan untuk mencegah infeksi dari operasi tertentu. obat ini termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai antibiotik cephalosporin. Ia bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri.
Dari hasil uji klinis diketahui obat antibiotik yang termasuk dalam golongan obat keras dan membutuhkan resep dokter ini bisa digunakan untuk mengobati infeksi kulit, infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan, infeksi tulang, infeksi darah, dan juga infeksi saluran kemih. Namun obat tidak efektif untuk mengobati infeksi akibat virus, seperti flu atau pilek.
Adapun jenis-jenis infeksi yang dapat diobati memiliki ragam tersendiri yaitu septikemia (infeksi dalam darah), meningitis, peritonitis (infeksi pada selaput yang melapisi rongga perut), serta osteomielitis (infeksi pada tulang). Pencegahan infeksi pada luka operasi juga bisa menggunakan antibiotik ini.
Obat cefotaxim ini hanya tersedia dalam bentuk obat suntik dan umumnya diberikan oleh dokter atau perawat. Konsultasikan kepada dokter untuk mengetahui lebih jelas merek dan dosis cefotaxim yang efektif untuk mengatasi jenis infeksi yang Anda alami.
Cara menggunakan cefotaxime injeksi
Obat ini diberikan melalui suntikan ke dalam otot atau vena seperti yang diarahkan oleh dokter Anda. Jika diberikan melalui suntikan ke pembuluh darah, menyuntikkan obat perlahan-lahan selama setidaknya 3 menit untuk menghindari kemungkinan efek samping yang serius (seperti denyut jantung tidak teratur). Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respon terhadap pengobatan.
Tentang Cefotaxim
Jenis obat : Antibiotik sefalosporin
Golongan : Obat resep
Manfaat : Menangani infeksi akibat bakteri dan mencegah infeksi pada luka operasi
Dikonsumsi oleh : Dewasa dan anak-anak
Bentuk obat : Obat suntik
Peringatan
Wanita yang sedang hamil dianjurkan untuk menghindari cefotaxim, kecuali atas anjuran dokter.
Penggunaan cefotaxim untuk ibu menyusui harus dilakukan dengan pemantauan secara seksama oleh dokter.
Harap berhati-hati bagi yang menderita gangguan darah, gangguan sumsum tulang, diare yang parah, gangguan ritme jantung, gangguan pencernaan (khususnya kolitis), serta gangguan ginjal.
Pasien yang mengalami pusing setelah menggunakan cefotaxim sebaiknya tidak mengemudi atau mengoperasikan alat berat.
Hindari konsumsi serta penggunaan obat lain (termasuk obat-obatan herbal) selama menggunakan cefotaxim.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera hubungi dokter.
Dosis Cefotaxim
Cefotaxim yang diberikan oleh dokter akan disesuaikan dengan jenis infeksi, tingkat keparahan, serta riwayat dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan. Karena itu, dosis untuk pasien bisa berbeda-beda.
Takaran cefotaxim umum yang disarankan untuk menangani infeksi adalah 2 gram per hari. Tetapi untuk pasien dengan infeksi yang parah, dosis cefotaxim akan ditambah hingga 12 gram per hari yang terbagi dalam 3-4 kali pemberian.
Mengonsumsi Cefotaxim dengan Benar
Gunakanlah cefotaxim sesuai anjuran dokter. Selama menggunakan cefotaxim, kondisi pasien akan dipantau secara seksama oleh dokter. Langkah ini akan membantu dokter untuk mengetahui perkembangan kondisi Anda sekaligus keefektifan antibiotik tersebut.
Penggunaan cefotaxim berpotensi menurunkan sistem kekebalan tubuh. Karena itu, menjauhlah dari orang-orang yang mengalami infeksi, pastikan tangan Anda bersih sebelum menyentuh mata, hidung, atau mulut, serta periksakan diri ke dokter jika ada indikasi ganjil yang Anda alami.
Efek Samping dan Bahaya Cefotaxim
Tiap obat pasti berpotensi menyebabkan berbagai efek samping. Demikian pula dengan cefotaxim. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan antibiotik ini meliputi:
Diare.
Pusing.
Kejang-kejang.
Ruam kulit.
Demam.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami alergi atau efek samping yang berkelanjutan serta gejala yang tidak kunjung membaik.