Ada banyak sekali mitos-mitos yang beredar di masyarakat seputar kehamilan. Sebagian orang ada yang mempercayai mitos-mitos tersebut. Padahal tidak semuanya benar. Malah terkadang menyesatkan.
Biasanya begitu hamil, muncullah berbagai macam nasehat dari orang terdekat terutama orang tua, yang berhubungan dengan mitos jaman dulu.
Selama nasihatnya positif, tidak ada salahnya menyenangkan hati orang tua. Tapi kalau malah merugikan dari sisi kesehatan bagaimana? Untuk itu kita harus tahu mitos-mitos apa saja yang masuk akal dan yang tidak perlu diikuti.
Yuk kita simak apa saja sih mitos-mitos kehamilan, dan bagaimana sebenarnya.
- Ibu yang sedang hamil sekaligus menyusui akan membuat anaknya yang disusui dan bayinya jadi loyo.
Sebenarnya apabila kehamilan sehat dan status gizi ibu baik maka tidak akan berdampak pada bayi maupun janin. Apalagi bila usia bayi di bawah 6 bulan, ASI eksklusif dari ibu merupakan nutrisi yang terbaik. Bagi ibu menyusui dan hamil, selalu jagalah kesehatan dan asupan nutrisi yang berimbang, serta tetaplah berkonsultasi dengan dokter kandungan atau bidan.
- Kalau hamil dan ngidam tidak diturutin, nanti anaknya “ileran”.
Sebenarnya ngidam diartikan sebagai rasa ingin terhadap sesuatu yang timbul secara tak terduga dan memiliki dorongan kuat untuk dipenuhi. Penyebab ngidam adalah kekurangan asupan nutrisi, perubahan kadar hormon, dan juga psikologis dari calon ibu. Mitos ibu ngidam tidak terpenuhi itu tidak benar. Tidak ada hubungan antara air liur bayi dengan ngidam ibu yang tidak kesampaian.
- Sering minum dingin pakai es batu bisa membuat janin besar.
Sebenarnya konsumsi air es / air dingin selama kehamilan tidak apa-apa karena justru ibu hamil harus mendapatkan hidrasi yang cukup selama kehamilan. Yang dikhawatirkan adalah konsumsi gula yang meningkat karena ibu hamil mengonsumsi air es dalam bentuk yang ‘manis’ seperti es teh. Konsumsi gula berlebih dapat meningkatkan resiko melahirkan ‘bayi besar’, yang menimbulkan potensi komplikasi kelahiran. Akan tetapi, konsumsi gula dalam jumlah cukup tetap dibutuhkan sebagai sumber energi yang berperan dalam pertumbuhan janin.
- Kopi bisa menyebabkan keguguran.
Sebenarnya kopi masih bisa dikonsumsi ibu hamil asal tidak berlebihan. Kopi memang menjadi bahasan yang cukup ‘hot’ bila dikaitkan dengab kehamilan, karena kandungan kafein di dalamnya. Kafein bersifat stimulan karena dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, juga diuretik yang meningkatkan frekuensi cairan yang keluar melalui urin, sehingga meningkatkan resiko dehidrasi. Perlu diingat, tidak hanya kopi yang mengandung kafein, zat ini juga terdapat dalam teh, coklat dan minuman bersoda. Batas aman mengonsumsi kafein per hari adalah 600 mg.
- Kalau tidur miring ke kiri terus, kemungkinan anaknya perempuan.
Sebenarnya posisi tidur ibu hamil memang bisa berpengaruh terhadap kondisi bayi yang dilahirkan, namun bukan menentukan jenis kelamin. Posisi tidur yang dianjurkan adalah dengan tidur miring ke kiri. Tidur di sisi kiri akan meningkatkan jumlah darah dan nutrisi yang mencapai plasenta dan bayi. Sanggalah perut dengan bantal agar lebih nyaman.
- Ibu hamil tidak boleh potong rambut.
Sebenarnya tidak ada kaitan antara memotong rambut dengan kesehatan kandungan. Jadi boleh saja potong rambut pada saat hamil. Ibu hamil perlu tampak segar dan cantik juga kan 😉 Namun ada baiknya menghindari pengeritingan atau mewarnai rambut selama masa kehamilan. Walau akibat secara langsung tidak tampak, zat kimia dikhawatirkan bisa meresap ke dalam pori -pori di kulit kepala ibu.
- Jangan beli baju bayi sebelum lewat 7 bulan.
Mitos ini menarik dan sering sekali kita dengar dari orang tua maupun keluarga. Sebenarnya usia kandungan trimester 3 dianggap sudah kuat dan janin sudah brwujud bayi, sedangkan kehamilan di usia awal masih rentan. Mungkin ini yang menyebabkan kekhawatiran calon orangtua dalam mempersiapkan perlengkapan bayi di masa awal kehamilan.
- Ibu hamil harus minum minyak kletik ketika mau lahiran.
Minyak kletik berasal dari santan kelapa yang dikeringkan / dihilangkan unsur airnya. Sebenarnya manfaatnya untuk memperlancar proses persalinan belum terdapat bukti secara ilmiah. Yang mempengaruhi kelancaran persalinan : kontraksi otot rahim, tenaga mengejan,posisi janin dan kondisi psikis ibu.
- Kalau lagi hamil tidak boleh bunuh hewan, supaya anaknya tidak mirip hewan tersebut.
Sebenarnya tidak ada alasan medis hubungan membunuh binatang dengan wajah bayi yang dilahirkan. Wajah bayi ditentukan oleh faktor genetis ayah dan ibu.
- Kalau lagi hamil tidak boleh makan daun papaya karena bisa bikin janin jadi empuk.
Banyak orang berpikir bahwa saat hamil tidak boleh makan daun pepaya dan nanas karena dapat menyebabkan keguguran