Manfaat Omega Oil Untuk Tumbuh Kembang Anak


Omega Oil Untuk Tumbuh Kembang AnakKita semua harus tahu jika anak-anak membutuhkan banyak omega oil untuk perkembangan otak dan jaringan tubuh lainnya. Beberapa omega oil merupakan asam lemak esensial, tubuh kita tidak dapat memproduksinya sendiri. Sehingga pemenuhannya didapatkan dari makanan yang di konsumsi.

Omega oil sangat dibutuhkan utuk menjaga kesehatan sel dan mencegah inflamasi. Selain itu, asam lemak ini juga berfungsi untuk menjaga kestabilan sistem syaraf. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan bahwa omega oil berperan untuk mencegah kanker dan mencegah kelainan mental.

Mekanisme kerja omega oil dalam memainkan fungsinya untuk mempertahankan kesehatan adalah dengan cara membentuk radikal bebas. Radikal bebas jenis ini adalah radikal bebas yang memberikan efek positif bagi tubuh. Omega oil akan teroksidasi setelah pemanasan yang cukup pada saat dimasak, sehingga membentuk radikal bebas yang melindungi membran sel, DNA yang rusak dan jaringan yang mulai mengalami kerusakan dimana kerusakan tersebut memicu tumbuhnya kanker.


BACA:  Perkembangan Gerakan Motorik Pada Anak

Sejauh ini dikenal 3 jenis omega oil. Yaitu omega-3 atau asam linolenat, omega-6 atau asam linoleat dan omega-9. Penamaan tersebut didasarkan pada struktur kimianya. Urutan ikatan rangkap pertama dari gugus CH3 pada rantai karbon menentukan penamaan ini. Karena struktur kimianya berbeda, pengaruhnya juga berbeda terhadap tubuh.

 

Omega oil jenis omega-3 banyak terdapat pada minyak hati ikan kod, salmon, tuna, sarden dan yoghurt. Air susu ibu juga kaya akan omega-3. Oleh karena itu, pada bayi yang tidak minum air susu ibu, kebutuhan omega oil jenis ini harus dipenuhi dari sumber yang lain. Dibandingkan jenis yang lainnya, omega-3 memiliki peran paling dominan terhadap kesehatan. Otak kita tersusun lebih dari 60% lemak.

Konsumsi omega-3 dibutuhkan untuk tumbuh kembang otak. Penelitian menunjukkan bahwa pada anak yang tercukupi kebutuhan omega-3nya, mendapatkan nilai yang lebih tinggi pada tes baca dibandingkan anak yang tidak mendapat asupan omega-3. Omega-3 juga berfungsi untuk mencegah peradangan, artritis, penyakit hati, meningkatkan sistem imun tubuh serta mempertajam fungsi indera pengelihatan.

BACA:  Keperluan Ibu Pada Masa Pascapersalinan

Secara langsung ataupun tidak langsung, omega-3 memberikan dampak positif bagi perkembangan kognitif anak. Secara langsung, omega-3 menguatkan struktur jaringan otak dan berfungsi untuk sintesa ataupun mendukung fungsi dari neurotransmiter. Secara tidak langsung, omega-3 menunjang perkembangan kognitif anak dengan cara meningkatkan kesehatan dan energi untuk metabolisme dalam tubuhnya sehingga anak lebih aktif. Pada anak usia sekolah, pemenuhan omega-3 turut memberikan pengaruh positif. Meningkatnya keaktifan anak dan interaksi sosialnya sebagai bentuk dari perkembangan performa kognitif anak. Kemampuan konsentrasi anak juga semakin meningkat, sehingga berpengaruh positif terhadap kemampuan intelejensinya.

Omega oil jenis omega-6 terkandung dalam tumbuh-tumbuhan seperti pada kacang, alpukat dan biji-bijian serta minyak bunga matahri. Meskipun baik untuk tubuh kita, konsumsi omega oil jenis ini secara berlebihan yang tidak diimbangi dengan konsumsi omega-3, membahayakan kesehatan kita. Omega-6 mempunyai fungsi sama dengan omega-3, untuk mencegah inflamasi, tetapi lebih banyak dikenal utuk menjaga kesehatan kulit dan rambut. Bagi wanita, omega-6 berfungsi untuk mengurangi sakit pada saat menstruasi.

BACA:  Keuntungan dan Kerugian Vasektomi Tuba

Omega oil jenis omega-9 banyak ditemukan di lemak hewani dan minyak sayur. Omega-9 tidak banyak berperan bagi kesehatan, tetapi omega-9 tetap harus dipenuhi dalam pola makan anak. Omega oil jenis ini bukanlah asam lemak esensial, karena dapat diproduksi sendiri oleh tubuh dari minyak-minyak jenuh.

Tumbuh kembang bayi dan anak-anak sangat cepat, terutama pada otaknya. Jika tidak diiringi nutrisi yang cukup pada pola makannya, termasuk pemenuhan omega oil, maka akan berpotensi mengalami defisiensi nutrisi. Defisit nutrisi pada masa-masa ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada otak dan jaringan lainnya, sehingga pada akhirnya mempengaruhi kesehatan fisik maupun mental anak.

JANGAN LEWATKAN